11 Juni 2009

Touring Sepeda Jakarta-Sentul-Jakarta 10 April 2009

Tanggal: 10 April 2009
Waktu tempuh: 6.51.41

Jarak tempuh: 93,55 km
Kecepatan rata-rata: 13,6 km/jam
Kecepatan maksimal: 41,2 km/jam
Kalori: 880,7
Rute: Pasar Rebo-Cimanggis-Juanda-Raya Bogor-Cibinong-Sentul-terminal Baranangsiang-Raya Bogor-Cimanggis-Ciracas-Cijantung-Pasar Rebo

Sebelum berangkat touring, penting untuk mempersiapkan kondisi sepeda. Periksa ban sepeda, jangan sampai gundul atau kempes. Jangan lupa juga untuk meminyaki rantai sepeda agar rantai tidak lepas di tengah jalan. Sepeda juga perlu dibersihkan dulu agar tampil lebih prima, hehehe. Perlengkapan yang sebaiknya dibawa adalah pompa, lampu (untuk persiapan perjalanan malam hari), air minum, dan jangan lupa pakai helm untuk keselamatan. Perlengkapan tambahan seperi speedometer juga perlu agar kita tahu kecepatan dan jarak yang sudah ditempuh. Bagi yang melengkapi sepedanya dengan spion, boleh juga tuh! Sebab terkadang kendaraan di jalan agak beringasan... kudu berhati-hati!

Start dari rumah, Pasar Rebo, Pk.07.00 WIB. Berkumpul dengan Lukman dan Bekti di depan Giant Cimanggis. Lalu ke rumah Yossy di Taman Duta karena Lukman mau cek komputer Yossy sebentar. Setelah dari rumah Yossy yang memakan waktu hampir satu jam, kami pun berangkat ke rumah Catur via jalur offroad yang nembus di jalan Juanda, Depok. Waw, seru juga! Lewat perkampungan dan waduk. Kami lalu menuju jalan Raya Bogor dan mampir ke rumah Catur sebelum bertolak ke Sentul.

Jalanan pagi itu agak lengang karena sedang libur nasional, tanggal merah. Tak lama, di jalan Raya Bogor km 39, kami bertemu dengan rombongan Ontel Depok yang mau ke Kebun raya Bogor. Jumlahnya ratusan kali yaaa!! Ramai banget!!!! Jadi kami ikut beriringan aja dengan mereka. Lebih ramai, lebih seru, lebih ayik! Salut deh sama mereka, meskipun mayoritas sudah sepuh tapi masih semangat menggenjot! Wow...!!!! d(^____^)b Namun sayang sekali, kami berpisah di perempatan. Mereka lurus menuju arah Kebun raya Bogor dan kami belok kiri ke arah Sentul. Hati-hati di jalan ya... ^^

Pk. 11.00 WIB kami tiba di sirkuit Sentul. Waw!! Benar-benar menakjubkan!! Akhirnya sampai juga di sini. Oleh karena sebentar lagi sholat Jumat, maka kami pun mencari rumah makan terdekat. Tibalah kami di sebuah warung nasi Anugrah milik bapak Mahmudin dan ibu Ida. Warung makannya sederhana, namun dilengkapi dengan kamar mandi, ruang sholat, dan dapur. Wajah mereka awalnya agak takjub melihat kami yang menggunakan sepeda. usut punya usut, ternyata jarang sekali mereka melihat orang yang touring sepeda ke Sentul. "Kalau motor sih banyak, neng. Sering lewat sini, tapi sepeda kayaknya ibu baru liat yang ini..." ujar ibu Ida yang diamini oleh bapak Mahmudin.

Mereka juga tambah syok setelah tahu kalau kami dari jakarta. "Wah, nggak capek neng, genjot sampai sini?" tanya bapak Mahmudin. "Wah, jangan ditanya, pak! Dengkul udah pegel ni! Hahaha" jawab kami serempak. "Tapi, karena udah suka jadi kami menikmati... Sekalian kampanye Global Warming juga, agar polusi tidak terlalu parah..." lanjut kami. Mungkin karena kasihan melihat wajah kami yang kelaparan, mereka pun mempersilahkan kami makan porsi besar dengan harga standar. Wah, baik sekali!! Aku makan nasi perkedel (nambah pula, jadi dua piring! Hahaha... aib, aib ;p) hanya seharga Rp7.000; plus teh hangat dan air putih. Murah kan?! hehehe ^^ Lukman, Bekti, dan Catur pun menumpang mandi di warung mereka sebelum sholat Jumat di mesjid yang ada di sebelah warung Anugrah. Setelah sholat di warung, aku pun numpang tidur sambil menunggu teman-teman selesai sholat Jumat. Hwehehe... =pSambil istirahat kami pun ngobrol-ngobrol dengan mereka. Ternyata rumah mereka ada dekat sirkuit Sentul, tepat di belakang Indomaret. Dengan ramah mereka pun menawari kami untuk menginap di rumahnya kalau kami kemalaman di jalan. Hiks hiks... hatiku sangat terharu dengan kebaikan hati mereka. Semoga bahagia selalu, bapak dan ibu. Dan semoga mendapat rezeki yang banyaaaak!!!! amin amin. ^^

Pk.13.00 WIB kami berangkat menuju Rainbow Hills. Jalanannya berkelok-kelok dan menanjak seperti jalur ke Puncak. Kami pun mengayuh dengan santai, walau terkadang aku terpaksa turun dari sepeda dan mendorong sepeda ke atas tanjakan. Hahaha. Setelah beristirahan sejenak di antara pepohonan di pinggir jalan, kami pun turun dari Sentul karena waktu sudah menunjukkan Pk.15.00. Takut kemalaman sampai di Jakarta.

Perjalanan pulang terasa lebih mudah karena jalanan menurun. Sayang sekali saat itu aku gak bawa kacamata hitam, sebab debu bertebaran dimana-mana sehingga kadang aku memejamkan mata sejenak menahan perih sambil mengayuh sepeda. Jalur yang kami tempuh saat pulang melalui terminal Baranangsiang Bogor-jalan Raya Bogor-Cimanggis-Ciracas-Kelapa Dua. Beberapa kali kami bertemu pesepeda lainnya yang sedang touring sore. Kring... kring... kring, kami saling membunyikan bel sepeda sebagai tanda salam. Di Kelapa Dua kami berpisah ke jalur masing-masing menuju rumah. Perjalananku masih butuh 8-9 km lagi melalui Kelapa Dua-Ciracas-Cijantung-Pasar Rebo. Entah kenapa, perjalanan pulang aku begitu bersemangat. membayangkan rumah yang hangat, keluarga, dan tentunya tempat tidur membuatku ngebut hingga 25 km/jam agar segera tiba di rumah. Tepat Pk.18.30 WIB aku pun tiba di rumah disambut ayah, ibu, dan kakak yang tak sabar mendengar kisah perjalanan touring. Alhamdulilah... nice trip! ^^

Jakarta, 11 April 2009

(*Ranny Rastati Chibi, a life time learner)






3 komentar:

  1. malu diri ini... dari dulu cuma niat goes ke Bogor tapi ga pernah kesampaian... terimakasih mbak chibi udah membulatkan tekad untuk goes!!!... ^_^

    BalasHapus
  2. Asyik dong touring rame2.

    BalasHapus
  3. saya salah seorang yang suka gowes gawes sist....

    salam kenal....
    mampir juga sist...

    BalasHapus